Sir Alexander Fleming adalah orang yang dikenal sebagai penemu penisilin
(antibiotik untuk melawan bakteri).
Lahir
di daerah pertanian Lochfield dekat Darvel, Skotlandia. Dia adalah anak
ketiga dari empat orang bersaudara dan mempunyai empat orang saudara tiri lagi.
Fleming bersekolah
di Loudoun Moor School dan Darvel School, kemudian selama dua tahun dia
bersekolah di Kilmarnock Academy. Setelah bekerja di kantor jasa pengiriman selama
empat tahun, Fleming yang berumur 20 tahun saat itu mewarisi sebagian harta
dari pamannya. Kakak Fleming yang waktu itu adalah seorang dokter menyarankan
agar adiknya mengikuti jejak karirnya, sehingga pada tahun 1901 Alexander
Fleming kemudian mendaftarkan diri di Rumah Sakit St. Mary's, London. Dia
kemudian mendapatkan kualifikasi khusus untuk bersekolah di tahun 1906 dengan
pilihan menjadi ahli bedah.
Alexander
Fleming sendiri terkenal karena dia merupakan ahli peneliti yang sangat pandai,
tetapi ceroboh dan laboratoriumnya sendiri sering terlihat berantakan. Tahun
1928, setelah pulang dari liburan panjang, Fleming baru teringat akan
bakteri-bakteri dipiringan laboratorium lupa di simpan baik-baik, dan telah
terkontaminasi dengan sejenis jamur. Beberapa piring laboratorium yang
berisikan bakteri di buang, tetapi kemudian Fleming memperhatikan bahwa
perkembangan bakteri pada daerah yang terkontaminasi oleh jamur tersebut
menjadi terhambat. Fleming kemudian mengambil sampel contoh dari jamur tersebut
dan menelitinya, dia menemukan bahwa jamur tersebut berasal dari genus
Penicillium. Inilah sebabnya mengapa obat tersebut bernama penicillin atau penisilin (Indonesia).
Penemuan
Fleming pada September 1928 menandai abad baru dalam dunia antibiotik
modern. Fleming juga menemukan bahwa bakteri sendiri dapat mengembangkan
resistansi dan daya tahan terhadap penisilin apabila penisilin yang digunakan
sebagai antibiotik terlalu sedikit dan digunakan dalam jangka waktu yang
pendek.
Karena
penisilin waktu itu sangat sukar untuk dikembangkan, Fleming putus asa untuk
mengembangkan antibiotik tersebut. Segera setelah Fleming tidak lagi
mengembangkan penisilin, Howard Florey dan Ernst Chain
mengambil alih pengembangan tersebut dan melakukan produksi besar-besaran
dengan bantuan dana dari pemerintah Amerika dan Inggris.
Norman Heatley menyarankan bahwa
dengan mentransfer bahan aktif penisilin kembali ke air dan mengubah tingkat
asam-nya, akan cukup untuk memproduksi obat-obatan yang dapat dipakai untuk
percobaan pada binatang.
Timbul
satu pendapat bahwa "Tanpa Fleming, tidak ada Chain, tanpa Chain, tidak
ada Florey, tanpa Florey, tidak ada Heatley, tanpa Heatley, tidak ada
Penisilin."