SMP NEGERI 1 WIDODAREN - NGAWI

- -

14. ROBERT BOYLE

Robert Boyle (1627 – 1691), ahli filsafat alam Inggris, salah seorang bapak kimia modern. Boyle terutama dikenal karena hukum Boyle, hukum fisika yang menjelaskan bagaimana hubungan tekanan dan volume gas. 

Dia adalah tokoh penting berdirinya Royal Society, organisasi Inggris yang bertujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Boyle juga pionir dalam penggunaan eksperimen dan metode ilmian untuk menguji teori-teorinya.
Boyle lahir di Puli Lismore di Lismore, lrlandia, 25 januari 1627, dan meninggal di London pada 30 Desember 1691. Ayahnya, Richard Boyle adalah bangsawan bergelar earl of cork l. Robert belajar bahasa Prancis dan latin ketika masih kanak-kanak dan masuk eton College di lnggris pada usia 8 tahun.
Pada 1641 Boyle memulai berkeliling eropa, kembali ke lnggris pada 1644. Boyle mendapatkan warisan beberapa istana ketika ayahnya meninggal pada 1643, dan pendapatannya dari situ membuat dirinya hidup independen. Dia bergabung dengan kelompok yang dikenal dengan sebutan Invisible College, yang tujuannya mengusahakan ide-ide “filsafat baru”. Filsafat baru mencakup metode-metode baru sains eksperimental, di mana saintis membuktikan hipotesisnya dengan ekperimen yang saksama. Boyle pindah ke oxford, yang merupakan salah satu tempat pertemuan Invisible College, pada 1654. Pada 1663 Raja Charles II memutuskan lnvisible College menjadi Royal Society of London for lmproving natural Knowledge, dan Boyle menjadi salah seorang anggota dewannya. (Dia terpilih menjadi presiden Royal Society pada 1680, tetapi menolak). Dia pindah ke London pada 1668 dan tinggal dengan saudara perempuannya hingga meninggal pada 1691.
Boyle melakukan riset aktif ketika dia tinggal di oxford. Kebanyakan risetnya terkait dengan perilaku gas, juga mengenai atmosfer bumi. Melalui eksperimen yang teliti, dia merumuskan Hukum Boyle. Hukum Boyle menyatakan bahwa volume gas dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan tekanannya, jika suhu tetap.
Boyle menentukan kepadatan udara di atmosfer bumi dan menunjukkan bahwa berat benda berubah seiring dengan berubahnya tekanak atmosfer. Dia membandingkan lapisan atmosfer bumi paling bawah dengan sejumlah spons atau pegas kecil yang ditekan oleh berat lapisan-lapisan di atasnya. Pada 1660 Boyle menerbitkan penemuan ini dalam buku pegas udara.
Setahun kemudian boyle menerbitkan ahli Kimia yang Skeptis, yang isinya mengkritik para peneliti terdahulu yang percaya bahwa garam, belerang, dan merkuri merupakan “dasar-dasar benda.” Dia menyatakan bahwa unsur dasar materi adalah “korpuskel” atau partikel yang bentuk dan ukurannya beragam. Boyle yakin bahwa korpuskel dapat mengatur diri menjadi berkelompok, dan setiap kelompok membentuk zat kimia. Dia dapat membedakan antara campuran (zat-zat yang bercampur ) dan senyawa (zat-zat yang terikat secara kimiawi) dan memperlihatkan bahwa senyawa bisa memiliki sifat yang sangat berbeda dengan zat-zat pembentuknya.
Boyle mempelajari kimia pembakaran sekitar 1660 dengan bantuan muridnya Robert Hooke. Mereka memompa udara keluar dari tabung dan menunjukkan bahwa baik arang maupun belerang tidak terbakar di ruang hampa, meskipun kedua zat terbakar apabila ada udara. Boyle kemudian menemukan bahwa zat-zat berbeda yang dicampur dengan sendawa (potassium nitrat) memercikkan api walaupun berada di ruang hampa dan menyimpulkan bahwa pembakaran pasti tergantung pada sesuatu yang ada dalam udara dan sendawa. Unsur dalam udara dan sendawa yang menyebabkan pembakaran tidak terjelaskan sampai ahli kimia Inggris Joseph Priestley melakukannya pada 1774. Zat ini tidak diberi nama sampai ahli kimia Prancis Antoine Lavoisier menamakannya oksigen tiga tahun kemudian.
Boyle juga memperkenalkan istilah analisis dan menggunakan banyak reaksi yang digunakan oleh dapat menunjukkan suatu zat merupakan asam atau basa. Pada 1667 dialah yang pertama kali mempelajari fenomena bioluminesens, pancaran cahaya dari makhluk hidup. Dia memperlihatkan bahwa jamur dan bakteri membutuhkan udara (oksigen) untuk memancarkan cahaya, menjadi gelap dalam ruang hampa dan berkilau lagi ketika udara dimasukkan kembali. Boyle membuat perbandingan antara batubara yang berkilau dan kayu yang berpendar, meskipun oksigen belum dikenal dan pembakaran belumlah dipahami.
Boyle juga merupakan orang pertama yang membuat kamera obskura yang kecil, portable, dan berbentuk kotak, pada sekitar 1665. Kamera obskura adalah adalah alat yang dugunakan untuk memproyeksikan gambar ke suatu permukaan. Kamera obskura Boyle bisa dipanjangkan atau dipendekkan seperti teleskop untuk memfokuskan gambar pada sehelai kertas yang dibentangkan di belakang kotak di seberang lensa.
Pada 1665 boyle menerbitkan hasil penelitiannya di lnggris mengenai penggunaan hidrometer untuk mengukur kepadatan zat cair. Alat yang dia buat pada prinsipnya sama dengan yang digunakan pada masa sekarang. Hidrometer terdiri atas kapsul bersegel yang berisi merkuri dalam tabung gelas tempat cairan yang akan diukur ditempatkan. Tinggi kapsul menunjukkan kepadatan cairan.
Boyle juga menghasilkan banyak karya penting dalam bidang fisika. Dia mempelajari perilaku gas, peran udara bagi perpindahan bunyi, dan gaya keluar air dalam proses pembekuan. Dia juga tertarik pad kemampuan Kristal untuk membelokkan cahaya,kepadatan zat cair, listrik, warna, dan perilaku zat cair.
Tetapi Boyle paling suka melakukan riset kimia. Dia tokoh utama yang mengubah alkemi yang tidak-ilmiah menjadi ilmu kimia modern. Dialah orang pertama yang menghilangkan hal-hal mistik di sekitar kimia dan mengubahnya menjadi benar-benar ilmu murni. Dia mempertanyakan dasar-dasar toeri kimia pada masanya dan mengajarkan bahwa fungsi kimia adalah untuk menetukan komposisi zat-zat. Ketika meninggal, koleksi sejarah alamnya diwariskan kepada Royal Socity.

Sumber : Ensiklopedi Tokoh Sains.

Leave a Reply