Samuel Finley Breese Morse, itulah nama lengkapnya,
dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, luar kota dari Boston,
Massachusetts, Amerika. Sejak berusia empat tahun, Morse sangat tertarik
menggambar. Ketika berusia empat tahun, ia mencoba menggambar wajah gurunya.
Saat menginjak 14 tahun, ia mencoba mengumpulkan uang saku dengan cara
menggambar wajah teman-temannya dan orang-orang di kota tersebut.
Ketika belajar di Yale College,
Morse bukanlah siswa yang pintar. Ketertarikannya pada sains timbul saat
mengikuti kuliah tentang perkembangan terbaru tentang kelistrikan. Akan tetapi,
ia merasa lebih nyaman apabila menggambar potret-potret miniatur. Suatu hari,
ia mengirim surat kepada orang tuanya, tentang keinginannya menjadi pelukis.
Ayah
dan ibunya khawatir apabila ia tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan
menjadi seorang pelukis. Jadi, mereka menyuruhnya untuk menjadi penjual buku
saja.
Akhirnya,
Morse bekerja sebagai penjual buku, tetapi pada malam harinya dia tetap saja
melukis. Orang tuanya menyadari akan kecintaan Morse terhadap dunia seni.
Mereka mencoba dan mencari serta mengumpulkan uang untuk menyekolahkan Morse di
sebuah sekolah seni di London.
Ketika Samuel Morse berada di Royal
Academy di London, gurunya selalu mengatakan, dirinya selalu saja belum
menyelesaikan tugas-tugasnya. Ia memiliki sekira 20 tugas gambar yang belum ia
selesaikan. Morse tetap melakukan kesalahan ini berulang-ulang hingga gurunya
sering menasihatinya.
Akhirnya,
ia mencoba membuat model patung Herkules yang terbuat dari tanah liat di kelas.
Gurunya sangat menyukai patung tersebut dan menyuruh Morse untuk mengikutkannya
pada sebuah lomba. Tak salah lagi. Ia pun berhasil memenangkan sebuah medali
emas untuk karyanya itu. Rasa percaya yang tinggi, membuat Morse berhasil
menemukan apa yang terbaik untuk dirinya. Ia mulai mencoba lagi menggambar
foto-foto orang di Eropa.
Pada
tahun 1818, ia menikah dan kemudian memiliki dua orang putra serta seorang
putri. Ternyata hidup itu tidaklah mudah. Tidak seorang pun yang memberinya
uang terhadap hasil lukisan-lukisannya sampai Morse tidak memiliki uang sama
sekali. Pada 1825, istrinya meninggal akibat serangan jantung. Morse bahkan
tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya, dan kapan istrinya itu
meninggal dunia. Ia selalu bersedih dan membuat hampir saja menyerah untuk
terus melukis.
Setelah
itu, Morse dan beberapa orang pelukis lainnya mencoba mendirikan National
Academy dan ia pun menjadi presidennya yang pertama. Ia bekerja sebagai pelukis
dari pukul tujuh pagi hingga tengah malam. Ia berhasil terpilih sebagai pelukis
di ruangan bundar di Capitol, Amerika.
Satu
dari empat lukisan dinding yang terpajang adalah hasil karyanya. Setelah itu,
ia pun bersama anak-anak dan kakak iparnya kembali ke Eropa untuk melanjutkan
kariernya sebagai pelukis.
Pada
Oktober 1832, Morse dan keluarganya berlayar pulang kembali dari Eropa dengan
kapal bernama Sully. Ketika itu, Morse mendengar percakapan tentang penelitian
elektromagnet yang baru ditemukan, dan kemudian muncul dalam benaknya tentang
konsep telegaf elektrik.
Ia
berhasil menciptakan model telegraf pertamanya di tahun 1835, yang dioperasikan
di gedung Universitas New York, tempat ia mengajar seni. Karena miskin, ia
membuat model tersebut dari bahan-bahan kasar seperti penyangga kanvas tua
sebagai penyangga, baterai buatan sendiri, dan jam tua untuk menggerakkan
kertas yang garis dan titik akan direkamkan.
KODE MORSE
Dengan pertolongan teman-teman,
Morse mengajukan hak paten untuk telegraf barunya pada 1837, yang diberi
penjelasan termasuk sebuah sandi yang terdiri dari titik dan garis untuk
mewakili angka-angka, sebuah kamus untuk mengubah angka-angka tersebut menjadi
kata-kata, dan seperangkat jenis gigi gergaji untuk mengirim sinyal. Morse yang
tidak puas dengan karier seninya, telah memberikan seluruh waktunya bagi
telegraf.
Morse
meninggal karena penyakit pneumonia di New York, pada 2 April 1872, di usianya
yang ke-80. Dia dimakamkan di pemakaman Greenwood, Brooklyn.
Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/